Al Qur'an

Listen to Quran
Untuk mendengarkan ayat Al-Quran, silakan mengecilkan volume radio JAK FM terlebih dahulu

Saturday, December 28, 2013

En En dan Bakmi

Seorang anak sebutlah namanya En En bertengkar dengan ibunya lalu meninggalkan rumah. Saat berjalan En En baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang. En En melewati sebuah warung bakmi. Ia ingin sekali memesan semangkok bakmi karena lapar.
Pemilik bakmi melihat anak itu berdiri cukup lama di depan warung, lalu bertanya”Nak, apakah engkau ingin memesan bakmi?”
“Ya, tetapi saya tidak membawa uang,”jawab anak itu dengan malu-malu.

”Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu,”jawab si pemilik warung.
Anak itu segera makan. Kemudian air matanya mulai berlinang.”Ada apa Nak?”Tanya si pemilik warung.”Tidak apa-apa, saya hanya terharu karena seorang yang baru kukenal memberi aku semangkuk bakmi tetapi ibuku sendiri setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah. Anda seorang yang baru kukenal tetapi begitu peduli padaku.
Pemilik kedai itu berkata”Nak, mengapa kau berpikir begitu? Renungkan hal ini, Aku hanya memberimu semangkuk bakmi & kau begitu terharu…. Ibumu telah memasak bakmi, nasi, dan lain-lain sampai kamu dewasa, harusnya kamu berterima kasih kepadanya.
En En merasa kaget mendengar hal tersebut.”Mengapa aku tidak berpikir tentang hal itu? Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal aku begitu berterima kasih, tetapi terhadap ibuku yang memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak peduli.
Anak itu segera menghabiskan bakminya lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas. Ketika melihat anaknya, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah “Nak, kau sudah pulang, cepat masuk, Ibu telah menyiapkan makan malam kesukaanmu.”
Mendengar hal itu, si anak tidak dapat menahan tangisnya dan ia menangis di hadapan ibunya....
Kadang kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain untuk suatu pertolongan kecil yang diberikannya pada kita. Namun kepada orang yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita sering melupakannya begitu saja.