Vicks-Music
Al Qur'an
Untuk mendengarkan ayat Al-Quran, silakan mengecilkan volume radio JAK FM terlebih dahulu
Thursday, March 29, 2012
Mengejar Kebanggaan
"Pride is personal commitment. It is an attitude which separates excellence from mediocrity. – Kebanggaan merupakan komitmen personal. Itu merupakan sikap yang memisahkan antara yang sempurna dan tidak."
Paul Bryan
Mempunyai sesuatu yang dapat dibanggakan merupakan dambaan semua orang. Tak jarang mereka mengerahkan segala daya dan upaya demi mewujudkan sesuatu yang dapat dibanggakan. Sehingga terwujudlah banyak hal spektakuler di dunia dan membanggakan pemiliknya.
Contohnya Afrika Selatan tentu bangga telah berhasil menyelenggarakan pesta piala dunia beberapa waktu yang lalu. Dengan segala upaya pemerintah negara tersebut berusaha membangun sebuah stadion yang megah. Pemerintah juga membangun infrastuktur yang canggih dan modern untuk mendukung kelancaran perayaan piala dunia 2010.
Usaha Afrika Selatan mengejar kebanggaan sebagai negara penyelenggara juga telah menjadikan negri tersebut semakin dikenal di dunia. Terlebih acara tersebut juga membawa `soccernomic' atau efek ekonomi positif bagi restoran-restoran atau para pedagang di sekitar stadion. Para pedagang dikabarkan mendapatkan omset berkali lipat.
Namun disisi lain, sebagian besar rakyat di negri tersebut merasa dirugikan. Para pemilik lahan pertanian yang digusur hidup menderita, karena pemerintah tidak memberikan ganti rugi sedikitpun sebagai kompensasi atas lahan mereka. Sementara pemerintah menghabiskan biaya cukup besar untuk membangun sarana maupun proses penyelenggaraan pesta bola dunia yang begitu mewah, sebagian besar rakyat disana hidup sangat miskin.
"Sebenarnya kami sangat malu dan hidup tertekan dengan kemelaratan kami," cetus salah seorang pemuda yang tinggal di salah satu kampung kumuh di Afrika Selatan kepada salah seorang pewarta yang ikut meliput ajang perayaan spektakuler tersebut.
Tak hanya Afrika Selatan, masih banyak negara atau mungkin perorangan yang mengejar kebanggaan dengan segala daya dan upaya, tetapi lupa untuk menghitung seberapa besar manfaat dari kebanggaan yang diperoleh. Contohnya Malaysia membangun ikon kemegahan seperti Twin Tower atau Taiwan dengan Taipei 101. Contoh lain adalah Dubai membangun Burj Dubai yang konon merupakan bangunan tertinggi dan termegah di dunia.
Seberapa besar manfaat yang diperoleh pemerintah dan rakyat dari produk-produk kebanggaan itu? Kabarnya, keuntungan yang diperoleh tidaklah signifikan. Artinya, apa yang sudah dikeluarkan tidak sebanding dengan manfaat positif yang dapat diraih.
Mengejar kebanggaan memang dapat mendatangkan kerugian jika tidak diperhitungkan dengan cermat atau hanya sekedar untuk unjuk gaya. Tetapi jika semangat mengejar kebanggaan ini didasari dengan perhitungan yang cermat pasti akan mendatangkan keuntungan. Sehingga, mengejar kebanggaan itu memiliki arti serta manfaat positif, dan beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
Mengejar kebanggaan menjadikan kita memiliki kemauan keras dan ego. Hal itu menyalakan api motivasi dalam mengejar suatu target atau impian. Ini juga akan membuat kita berusaha mempertahankan harga diri dengan tetap berjuang dan sampai target tercapai, walaupun tak banyak dukungan dan situasi juga tidak menguntungkan.
Mengejar kebanggaan juga dapat membebaskan kita dari belenggu rasa tak percaya diri. Kita menjadi sadar memiliki potensi yang lebih besar dan lebih kuat daripada tantangan. Kemudian rasa percaya diri tersebut akan membantu kita melakukan tindakan-tindakan untuk mewujudkan hal-hal yang kita inginkan.
Memiliki kebanggaan itu berarti merasa puas terhadap diri sendiri dan prestasi Anda. Kepuasan terhadap diri sendiri akan memotivasi untuk terus berdaya kreasi dan melakukan pekerjaan sebaik mungkin. Dengan begitu, lambat laun Anda dapat membangun reputasi yang semakin positif dan mencapai hal-hal besar yang lebih membangggakan.
Mengejar kebanggaan berarti kita memiliki tujuan. Hal itu menjadikan tindakan-tindakan kita lebih terarah. Pada akhirnya mengejar kebanggaan itu akan memandu kita untuk menciptakan serangkaian keberhasilan.
Kita dapat dikatakan berhasil mencapai sesuatu yang membanggakan jika orang lain juga menaruh rasa hormat dan penghargaan. Orang lain akan memberikan 2 hal tersebut (rasa hormat dan penghargaan) jika kita mencapai kebanggaan itu dengan jujur. Sebab kebanggaan itu merupakan penghargaan dari orang lain atas potensi dan integritas yang kita miliki.
Apakah para koruptor yang memiliki harta ratusan milyar itu patut berbangga? Tentu saja tidak, karena apa yang mereka capai tidak dengan cara yang jujur. Itulah mengapa kita juga harus tetap waspada dalam mengejar kebanggaan untuk tetap mengedepankan integritas atau kejujuran.
Melihat sisi positif dari kebanggaan itu, tak ada salahnya jika kita mengejar kebanggaan. Lagipula masing-masing diantara kita juga memiliki potensi yang luar biasa untuk menciptakan sesuatu yang membanggakan. Jangan takut untuk mengejar kebanggaan, sebab kebanggaan itu sendiri juga mencerminkan gairah hidup penuh semangat.
* Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku bestseller.
Monday, March 26, 2012
JANGAN PERNAH MEMBELENGGU PIKIRAN ANDA SENDIRI
Seekor belalang lama terkurung dalam satu kotak. Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya, dengan gembira dia melompat-lompat menikmati kebebasannya.
Di perjalanan dia bertemu dengan belalang lain, namun dia heran mengapa belalang itu bisa lompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya.
Dengan penasaran dia bertanya,
“Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh dariku,padahal kita tidak jauh berbeda dari usia maupun ukuran tubuh?” Belalang itu menjawabnya dengan pertanyaan,
“Dimanakah kau tinggal selama ini? Semua belalang yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan.”
Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang telah membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas.
Sering kita sebagai manusia, tanpa sadar, pernah juga mengalami hal yang sama dengan belalang tersebut. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan beruntun, perkataan teman,tradisi, dan semua itu membuat kita terpenjara dalam kotak semu yang mementahkan potensi kita.
Sering kita mempercayai mentah-mentah apa yang mereka voniskan kepada kita tanpa berpikir dalam bahwa apakah hal itu benar adanya atau benarkah kita selemah itu? Lebih parah lagi, kita acap kali lebih memilih mempercayai mereka daripada mempercayai diri sendiri.
Tahukah Anda bahwa gajah yang sangat kuat bisa diikat hanya dgn tali yang terikat pada pancang kecil? Gajah sudah akan merasa dirinya tidak bisa bebas jika ada “sesuatu” yang mengikat kaki nya, padahal “sesuatu” itu bisa jadi hanya seutas tali kecil…
Sebagai manusia kita mampu untuk berjuang, tidak menyerah begitu saja kepada apa yang kita alami. Karena itu, teruslah berusaha mencapai segala aspirasi positif yang ingin kita capai. Sakit memang, lelah memang,tapi jika kita sudah sampai di puncak, semua pengorbanan itu pasti akan terbayar. Pada dasarnya, kehidupan kita akan lebih baik kalau kita hidup dengan cara hidup pilihan kita sendiri, bukan dengan cara yang di pilihkan orang lain untuk kita
Saturday, March 24, 2012
PERNAHKAH KAMU MERASA BOSAN?
Pada awalnya manusialah yang menciptakan kebiasaan. Namun lama kelamaan, kebiasaanlah yang menentukan tingkah laku manusia.
Ada seorang yang hidupnya amat miskin. Namun walaupun ia miskin ia tetap rajin membaca.
Suatu hari secara tak sengaja ia membaca sebuah buku kuno. Buku itu mengatakan bahwa di sebuah pantai tertentu ada sebuah batu yang hidup, yang bisa mengubah benda apa saja menjadi emas.
Setelah mempelajari isi buku itu dan memahami seluk-beluk batu tersebut, iapun berangkat menuju pantai yang disebutkan dalam buku kuno itu.
Dikatakan dalam buku itu bahwa batu ajaib itu agak hangat bila dipegang, seperti halnya bila kita menyentuh makhluk hidup lainnya.
Setiap hari pemuda itu memungut batu, merasakan suhu batu tersebut lalu membuangnya ke laut dalam setelah tahu kalau batu dalam genggamannya itu dingin-dingin saja.
Satu batu, dua batu, tiga batu dipungutnya dan dilemparkannya kembali ke dalam laut.
Satu hari, dua hari, satu minggu, setahun ia berada di pantai itu.
Kini menggenggam dan membuang batu telah menjadi kebiasaannya.
Suatu hari secara tak sadar, batu yang dicari itu tergenggam dalam tangannya. Namun karena ia telah terbiasa membuang batu ke laut, maka batu ajaib itupun tak luput terbang ke laut dalam.
Lelaki miskin itu melanjutkan ‘permainannya’ memungut dan membuang batu. Ia kini lupa apa yang sedang dicarinya.
Teman, pernahkah kita merasakan kalau hidup ini hanyalah suatu rentetan perulangan yang membosankan? Dari kecil, kita sebenarnya sudah dapat merasakannya, kita harus bangun pagi-pagi untuk bersekolah, lalu pada siangnya kita pulang, mungkin sambil melakukan aktifitas lainnya, seperti belajar, nonton TV, tidur, lalu pada malamnya makan malam, kemudian tidur, keesokkan harinya kita kembali bangun pagi untuk bersekolah, dan melakukan aktifitas seperti hari kemarin, hal itu berulang kali kita lakukan bertahun-tahun !! Hingga akhirnya tiba saatnya untuk kita bekerja, tak jauh beda dengan bersekolah, kita harus bangun pagi-pagi untuk berangkat ke kantor, lalu pulang pada sore/malam harinya, kemudian kita tidur, keesokan harinya kita harus kembali bekerja lagi, dan melakukan aktifitas yang sama seperti kemarin, sampai kapan?
Pernahkah kita merasa bosan dengan aktifitas hidup kita?
Kalau ada di antara teman²ku ada yang merasakan demikian, dengarkanlah nasehatku ini :
“Bila hidup ini cuman suatu rentetan perulangan yang membosankan, maka kita akan kehilangan kesempatan untuk menemukan nilai baru di balik setiap peristiwa hidup.”
Artinya, jangan melihat aktifitas yang kita lakukan ini sebagai suatu kebiasaan atau rutinitas , karena jika kita menganggap demikian, maka aktifitas kita akan amat sangat membosankan !!
Cobalah maknai setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita, mungkin kamu akan menemukan suatu yang baru, sesuatu yang belum pernah kamu ketahui sebelumnya, “Setiap hari merupakan hadiah baru yang menyimpan sejuta arti.”
APA YANG MUSTI KITA SOMBONGKAN?
Seorang pria yang bertamu ke rumah Sang Guru tertegun keheranan. Dia melihat Sang Guru sedang sibuk bekerja; ia mengangkuti air dengan ember dan menyikat lantai rumahnya keras-keras. Keringatnya bercucuran deras. Menyaksikan keganjilan ini orang itu bertanya, “Apa yang sedang Anda lakukan?”
Sang Guru menjawab, “Tadi saya kedatangan serombongan tamu yang meminta nasihat. Saya memberikan banyak nasihat yang bermanfaat bagi mereka.
Mereka pun tampak puas sekali. Namun, setelah mereka pulang tiba-tiba saya merasa menjadi orang yang hebat. Kesombongan saya mulai bermunculan. Karena itu, saya melakukan ini untuk membunuh perasaan sombong saya.”
Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, yang benih-benihnya terlalu kerap muncul tanpa kita sadari. Di tingkat terbawah, sombong disebabkan oleh faktor materi. Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain.
Di tingkat kedua, sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan. Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain.
Di tingkat ketiga, sombong disebabkan oleh faktor kebaikan. Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.
Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit pula kita mendeteksinya. Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.
Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan. Pada tataran yang lumrah, ego menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri (self-esteem) dan kepercayaan diri (self-confidence) . Akan tetapi, begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan (pride), Anda sudah berada sangat dekat dengan kesombongan. Batas antara bangga dan sombong tidaklah terlalu jelas.
Kita sebenarnya terdiri dari dua kutub, yaitu ego di satu kutub dan kesadaran sejati di lain kutub. Pada saat terlahir ke dunia, kita dalam keadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Akan tetapi, seiring dengan waktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, lebih dari sekadar yang kita butuhkan dalam hidup. Keenam indra kita selalu mengatakan bahwa kita memerlukan lebih banyak lagi.
Perjalanan hidup cenderung menggiring kita menuju kutub ego. Ilusi ego inilah yang memperkenalkan kita kepada dualisme ketamakan (ekstrem suka) dan kebencian (ekstrem tidak suka). Inilah akar dari segala permasalahan.
Perjuangan melawan kesombongan merupakan perjuangan menuju kesadaran sejati. Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya, ada dua perubahan paradigma yang perlu kita lakukan. Pertama, kita perlu menyadari bahwa pada hakikatnya kita bukanlah makhluk fisik, tetapi makhluk spiritual. Kesejatian kita adalah spiritualitas, sementara tubuh fisik hanyalah sarana untuk hidup di dunia. Kita lahir dengan tangan kosong, dan (ingat!) kita pun akan mati dengan tangan kosong.
Pandangan seperti ini akan membuat kita melihat semua makhluk dalam kesetaraan universal. Kita tidak akan lagi terkelabui oleh penampilan, label, dan segala “tampak luar” lainnya. Yang kini kita lihat adalah “tampak dalam”. Pandangan seperti ini akan membantu menjauhkan kita dari berbagai kesombongan atau ilusi ego.
Kedua, kita perlu menyadari bahwa apa pun perbuatan baik yang kita lakukan, semuanya itu semata-mata adalah juga demi diri kita sendiri.
Kita memberikan sesuatu kepada orang lain adalah juga demi kita sendiri.
Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi. Energi yang kita berikan kepada dunia tak akan pernah musnah. Energi itu akan kembali kepada kita dalam bentuk yang lain. Kebaikan yang kita lakukan pasti akan kembali kepada kita dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, makna hidup, maupun kepuasan batin yang mendalam. Jadi, setiap berbuat baik kepada pihak lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik kepada diri kita sendiri. Kalau begitu, apa yang kita sombongkan?
Tuesday, March 20, 2012
Sebelum semuanya terlambat..
Peter dan Tina sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan apapun, hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang asik bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.
Tina: ‘Duh bosen banget. Aku harap aku juga punya pacar yang bisa berbagi waktu denganku.’
Peter: ‘kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. cuma kita berdua saja yang tidak punya pasangan sekarang.’ (keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)
Tina: ‘Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita adakan permainan yuk?’
Peter: ‘Eh? permainan apaan?’
Tina: ‘Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita adakan permainan yuk?’
Peter: ‘Eh? permainan apaan?’
Tina: ‘Eng… gampang sih permainannya. Kamu jadi pacarku dan aku jadi pacarmu tapi hanya untuk 100 hari saja. gimana menurutmu?’
Peter: ‘baiklah… lagian aku juga gak ada rencana apa-apa untuk beberapa bulan ke depan.’
Peter: ‘baiklah… lagian aku juga gak ada rencana apa-apa untuk beberapa bulan ke depan.’
Tina: ‘Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya… semangat dong! hari ini akan jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan-jalan kemana nih?’
Peter: ‘Gimana kalo kita nonton saja? Kalo gak salah film The Troy lagi maen deh. katanya film itu bagus’
Peter: ‘Gimana kalo kita nonton saja? Kalo gak salah film The Troy lagi maen deh. katanya film itu bagus’
Tina: ‘OK dech…. Yuk kita pergi sekarang…. ntar pulang nonton kita ke karaoke ya… ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru.’
Peter : ‘Boleh juga…’
(mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Peter mengantarkan Tina pulang malam harinya)
Peter : ‘Boleh juga…’
(mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Peter mengantarkan Tina pulang malam harinya)
Hari ke 2:
Peter dan Tina menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe, suasana kafe yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati mereka pada situasi yang romantis. Sebelum pulang Peter membeli sebuah kalung perak berliontin bintang untuk Tina.
Peter dan Tina menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe, suasana kafe yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati mereka pada situasi yang romantis. Sebelum pulang Peter membeli sebuah kalung perak berliontin bintang untuk Tina.
Hari ke 3:
Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang sahabat Peter.
Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli sebuah miniatur
mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat duduk di foodcourt, makan satu potong kue
dan satu gelas jus berdua dan mulai berpegangan tangan untuk pertama kalinya.Hari ke 7:
Bermain bowling dengan teman-teman Peter. Tangan tina terasa sakit karena tidak pernah bermain bowling sebelumnya. Peter memijit-mijit tangan Tina dengan lembut.
Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang sahabat Peter.
Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli sebuah miniatur
mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat duduk di foodcourt, makan satu potong kue
dan satu gelas jus berdua dan mulai berpegangan tangan untuk pertama kalinya.Hari ke 7:
Bermain bowling dengan teman-teman Peter. Tangan tina terasa sakit karena tidak pernah bermain bowling sebelumnya. Peter memijit-mijit tangan Tina dengan lembut.
Hari ke 25:
Peter mengajak Tina makan malam di Ancol Bay. Bulan sudah menampakan diri, langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi Tina memandang langit, dan melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.
Peter mengajak Tina makan malam di Ancol Bay. Bulan sudah menampakan diri, langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi Tina memandang langit, dan melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.
Hari ke 41:
Peter berulang tahun. Tina membuatkan kue ulang tahun untuk Peter. Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Peter terharu menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang tahunnya.
Peter berulang tahun. Tina membuatkan kue ulang tahun untuk Peter. Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Peter terharu menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang tahunnya.
Hari ke 67:
Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan es krim bersama,dan mengunjungi stand permainan. Peter menghadiahkan sebuah boneka teddy bear untuk Tina, dan Tina membelikan sebuah pulpen untuk Peter.
Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan es krim bersama,dan mengunjungi stand permainan. Peter menghadiahkan sebuah boneka teddy bear untuk Tina, dan Tina membelikan sebuah pulpen untuk Peter.
Hari ke 72:
Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China. Tina penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya mengatakan ‘Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang’ kemudian peramal itu meneteskan air mata.
Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China. Tina penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya mengatakan ‘Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang’ kemudian peramal itu meneteskan air mata.
Hari ke 84:
Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat sepi karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan,merasakan lembutnya pasir dan dinginnya air laut menghempas
kaki mereka. Matahari terbenam, dan mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.
Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat sepi karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan,merasakan lembutnya pasir dan dinginnya air laut menghempas
kaki mereka. Matahari terbenam, dan mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.
Hari ke 99:
Peter memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana.
Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota.
Peter memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana.
Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota.
15:20 pm
Tina: ‘Aku haus. Istirahat dulu yuk sebentar. ‘
Peter: ‘Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku mau teh botol saja. Kamu mau minum apa?’
Tina: ‘Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah menyetir keliling kota hari ini. Sebentar ya’
Peter mengangguk. kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Jakarta selalu macet.
Tina: ‘Aku haus. Istirahat dulu yuk sebentar. ‘
Peter: ‘Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku mau teh botol saja. Kamu mau minum apa?’
Tina: ‘Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah menyetir keliling kota hari ini. Sebentar ya’
Peter mengangguk. kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Jakarta selalu macet.
15:30 pm
Peter sudah menunggu selama 10 menit and Tina belum kembali juga. Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah panik.
Peter : ‘Ada apa pak?’
Orang asing: ‘Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan itu adalah temanmu’
Peter sudah menunggu selama 10 menit and Tina belum kembali juga. Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah panik.
Peter : ‘Ada apa pak?’
Orang asing: ‘Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan itu adalah temanmu’
Peter segera berlari bersama dengan orang asing itu. Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari siang, tergeletak tubuh Tina bersimbah darah, masih memegang botol minumannya. Peter segera melarikan mobilnya membawa Tina ke rumah sakit terdekat. Peter duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit. Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.
23:53 pm
Dokter: ‘Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Dia masih bernafas sekarang tapi Yang kuasa akan segera menjemput. Kami menemukan surat ini dalam kantung bajunya.’
Dokter: ‘Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Dia masih bernafas sekarang tapi Yang kuasa akan segera menjemput. Kami menemukan surat ini dalam kantung bajunya.’
Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Peter dan dia segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Tina. Wajahnya pucat tetapi terlihat damai. Peter duduk disamping pembaringan tina dan menggenggam tangan Tina dengan erat.
Untuk pertama kali dalam hidupnya Peter merasakan torehan luka yang sangat dalam di hatinya. Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya. Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Tina untuknya.
Dear Peter…
ke 100 hari kita sudah hampir berakhir. Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu.
Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak,tapi semua hal ini telah
membawa kebahagiaan dalam hidupku. Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku. Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi sebelumnya. Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa
memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di pantai, Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur hidupku. Peter, aku sangat sayang padamu.
ke 100 hari kita sudah hampir berakhir. Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu.
Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak,tapi semua hal ini telah
membawa kebahagiaan dalam hidupku. Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku. Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi sebelumnya. Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa
memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di pantai, Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur hidupku. Peter, aku sangat sayang padamu.
23:58
Peter: ‘Tina, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat meniup lilin ulang tahunku? Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya.
Tina, kau tidak bisa meninggalkanku! hari yang kita lalui baru berjumlah 99 hari! Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama! Aku juga sayang padamu, Tina. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku kesepian! Tina, Aku sayang kamu…!’
Peter: ‘Tina, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat meniup lilin ulang tahunku? Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya.
Tina, kau tidak bisa meninggalkanku! hari yang kita lalui baru berjumlah 99 hari! Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama! Aku juga sayang padamu, Tina. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku kesepian! Tina, Aku sayang kamu…!’
Jam dinding berdentang 12 kali…. jantung Tina berhenti berdetak.
Hari itu adalah hari ke 100…
* Katakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi sebelum terlambat.
* Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok.
* Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu dan tidak akan pernah
kembali lagi.
Saturday, March 17, 2012
OHH BBM
Petikan Surat buatt (Tuan) Presiden
Pak Presiden yang baik,
Kelak bila harga BBM naik, dengan gagah dan baik hati konon Bapak akan memberi kami kompensasi: Bapak akan membuat kami mengantre untuk mendapatkan uang bantuan agar kami tak merasa kesulitan. Tapi, pikiran kami sederhana saja, Pak, benarkah Bapak suka melihat kami mengantre—panjang-mengular dari Sabang sampai Merauke? Kami tidak suka itu, Pak. Kami tak suka terlihat miskin, apalagi menjadi miskin. Kalau memang Bapak punya uang untuk dibagikan kepada kami, pakailah uang itu, kami rela meminjamkannya untuk menyelamatkan ‘perekonomian nasional’ yang konon sedang gawat itu. Tak perlu naikkan BBM, pakailah uang kami itu: kami rela meminjamkannya untuk menyelamatkan bangsa!
Bila perlu, berdirilah di hadapan kami, katakan apa yang negara perlukan dari kami untuk menyelamatkan kegawatan bencana ekonomi negara ini? Bila Bapak perlu uang, kami akan menjual ayam, sapi, mesin jahit, jam tangan, atau apa saja agar terkumpul sejumlah uang untuk melakukan pembangunan dan penyelamatan perekonomian bangsa. Bila Bapak disandra mafia, pejabat-pejabat yang bangsat, atau pengusaha-pengusaha yang menghisap rakyat, tolong beritahu kami: siapa saja mereka? Kami akan bersatu untuk membantumu melenyapkan mereka. Tentu saja, semoga Anda bukan salah satu bagian dari mereka!
•♫
Pak Presiden yang baik,
Kelak bila harga BBM naik, dengan gagah dan baik hati konon Bapak akan memberi kami kompensasi: Bapak akan membuat kami mengantre untuk mendapatkan uang bantuan agar kami tak merasa kesulitan. Tapi, pikiran kami sederhana saja, Pak, benarkah Bapak suka melihat kami mengantre—panjang-mengular dari Sabang sampai Merauke? Kami tidak suka itu, Pak. Kami tak suka terlihat miskin, apalagi menjadi miskin. Kalau memang Bapak punya uang untuk dibagikan kepada kami, pakailah uang itu, kami rela meminjamkannya untuk menyelamatkan ‘perekonomian nasional’ yang konon sedang gawat itu. Tak perlu naikkan BBM, pakailah uang kami itu: kami rela meminjamkannya untuk menyelamatkan bangsa!
Bila perlu, berdirilah di hadapan kami, katakan apa yang negara perlukan dari kami untuk menyelamatkan kegawatan bencana ekonomi negara ini? Bila Bapak perlu uang, kami akan menjual ayam, sapi, mesin jahit, jam tangan, atau apa saja agar terkumpul sejumlah uang untuk melakukan pembangunan dan penyelamatan perekonomian bangsa. Bila Bapak disandra mafia, pejabat-pejabat yang bangsat, atau pengusaha-pengusaha yang menghisap rakyat, tolong beritahu kami: siapa saja mereka? Kami akan bersatu untuk membantumu melenyapkan mereka. Tentu saja, semoga Anda bukan salah satu bagian dari mereka!
•♫
Tuesday, March 13, 2012
Gifts From The Heart for Women
Kisah berikut ini sangat menyentuh perasaan, dikutip dari buku "Gifts From The Heart for Women" karangan Karen Kingsbury. Buku ini dapat Anda peroleh di toko buku Gramedia, maupun toko buku lainnya. Kisahnya sbb:
Bahkan Seorang Anak Berusia 7 Tahun Melakukan YangTerbaik Untuk .....
Di sebuah kota di California , tinggal seorang anak laki2 berusia tujuh tahun yang bernama Luke. Luke gemar bermain bisbol. Ia bermain pada sebuah tim bisbol di kotanya yang bernama Little League. Luke bukanlah seorang pemain yang hebat. Pada setiap
pertandingan, ia lebih banyak menghabiskan waktunya di kursi pemain cadangan. Akan tetapi, ibunya selalu hadir di setiap pertandingan untuk bersorak dan memberikan semangat saat Luke dapat memukul bola maupun tidak. Kehidupan Sherri Collins, ibu Luke, sangat tidak mudah. Ia menikah dengan kekasih hatinya saat masih kuliah.
Kehidupan mereka berdua setelah pernikahan berjalan seperti cerita dalam buku-buku roman. Namun, keadaan itu hanya berlangsung sampai pada musim dingin saat Luke berusia tiga tahun. Pada musim dingin, di jalan yang berlapis es, suami Sherri meninggal karena mobil yang ditumpanginya bertabrakan dengan mobil yang datang dari arah berlawanan. Saat itu, ia dalam perjalanan pulang dari pekerjaan paruh waktu yang
biasa dilakukannya pada malam hari.
"Aku tidak akan menikah lagi," kata Sherri kepada ibunya. "Tidak ada yang dapat mencintaiku seperti dia". "Kau tidak perlu menyakinkanku," sahut ibunya sambil tersenyum. Ia adalah seorang janda dan selalu memberikan nasihat yang dapat membuat Sherri merasa nyaman. "Dalam hidup ini, ada seseorang yang hanya memiliki satu orang saja yang sangat istimewa bagi dirinya dan tidak ingin terpisahkan untuk selama-lamanya. Namun jika salah satu dari mereka pergi, akan lebih baik bagi yang ditinggalkan untuk tetap sendiri daripada ia memaksakan mencari penggantinya.
Sherri sangat bersyukur bahwa ia tidak sendirian. Ibunya pindah untuk tinggal bersamanya. Bersama-sama, mereka berdua merawat Luke. Apapun masalah yg dihadapi anaknya, Sherri selalu memberikan dukungan sehingga Luke akan selalu bersikap optimis. Setelah Luke kehilangan seorang ayah, ibunya juga selalu berusaha menjadi seorang ayah bagi Luke.
Pertandingan demi pertandingan, minggu demi minggu, Sherri selalu datang dan bersorak-sorai untuk memberikan dukungan kepada Luke, meskipun ia hanya bermain beberapa menit saja. Suatu hari, Luke datang ke pertandingan seorang diri. "Pelatih", panggilnya. "Bisakah aku bermain dalam pertandingan ini sekarang? Ini sangat penting bagiku. Aku mohon ?"
Pelatih mempertimbangkan keinginan Luke. Luke masih kurang dapat bekerja sama antar pemain. Namun dalam pertandingan sebelumnya, Luke berhasil memukul bola dan mengayunkan tongkatnya searah dengan arah datangnya bola. Pelatih kagum tentang kesabaran dan sportivitas Luke, dan Luke tampak berlatih extra keras dalam beberapa hari ini.
"Tentu," jawabnya sambil mengangkat bahu, kemudian ditariknya topi merah Luke. "Kamu dapat bermain hari ini. Sekarang, lakukan pemanasan dahulu." Hati Luke bergetar saat ia diperbolehkan untuk bermain. Sore itu, ia bermain dengan sepenuh hatinya. Ia berhasil
melakukan home run dan mencetak dua single. Ia pun berhasil menangkap bola yang sedang melayang sehingga membuat timnya berhasil memenangkan pertandingan.
Tentu saja pelatih sangat kagum melihatnya. Ia belum pernah melihat Luke bermain sebaik itu. Setelah pertandingan, pelatih menarik Luke ke pinggir lapangan. "Pertandingan yang sangat mengagumkan," katanya kepada Luke. "Aku tidak pernah melihatmu bermain sebaik sekarang ini sebelumnya. Apa yang membuatmu jadi begini?"
Luke tersenyum dan pelatih melihat kedua mata anak itu mulai penuh oleh air mata kebahagiaan. Luke menangis tersedu-sedu. Sambil sesunggukan, ia berkata "Pelatih,
ayahku sudah lama sekali meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. Ibuku sangat sedih. Ia buta dan tidak dapat berjalan dengan baik, akibat kecelakaan itu. Minggu lalu,......Ibuku meninggal." Luke kembali menangis.
Kemudian Luke menghapus air matanya, dan melanjutkan ceritanya dengan terbata-bata "Hari ini,.......hari ini adalah pertama kalinya kedua orangtuaku dari surga datang pada pertandingan ini untuk bersama-sama melihatku bermain. Dan aku tentu saja tidak akan
mengecewakan mereka.......". Luke kembali menangis terisak-isak.
Sang pelatih sadar bahwa ia telah membuat keputusan yang tepat, dengan mengizinkan Luke bermain sebagai pemain utama hari ini. Sang pelatih yang berkepribadian sekuat baja, tertegun beberapa saat. Ia tidak mampu mengucapkan sepatah katapun untuk
menenangkan Luke yang masih menangis. Tiba-tiba, baja itu meleleh. Sang pelatih tidak mampu menahan perasaannya sendiri, air mata mengalir dari kedua matanya, bukan sebagai seorang pelatih, tetapi sebagai seorang anak.....
Sang pelatih sangat tergugah dengan cerita Luke, ia sadar bahwa dalam hal ini, ia belajar banyak dari Luke. Bahkan seorang anak berusia 7 tahun berusaha melakukan yang terbaik untuk kebahagiaan orang tuanya, walaupun ayah dan ibunya sudah pergi selamanya............Luke baru saja kehilangan seorang Ibu yang begitu mencintainya........
Sang pelatih sadar, bahwa ia beruntung ayah dan ibunya masih ada. Mulai saat itu, ia berusaha melakukan yang terbaik untuk kedua orangtuanya, membahagiakan mereka,
membagikan lebih banyak cinta dan kasih untuk mereka. Dia menyadari bahwa waktu sangat berharga, atau ia akan menyesal seumur hidupnya...............
Hikmah yang dapat kita renungkan dari kisah Luke yang HANYA berusia 7 TAHUN :
Mulai detik ini, lakukanlah yang terbaik utk membahagiakan ayah & ibu kita. Banyak cara yg bisa kita lakukan utk ayah & ibu, dgn mengisi hari-hari mereka dgn kebahagiaan. Sisihkan lebih banyak waktu untuk mereka. Raihlah prestasi & hadapi tantangan seberat apapun, melalui cara-cara yang jujur utk membuat mereka bangga dgn kita. Bukannya melakukan perbuatan2 tak terpuji, yang membuat mereka malu. Kepedulian kita pada mereka adalah salah satu kebahagiaan mereka yang terbesar. Bahkan seorang anak berusia 7 tahun berusaha melakukan yang terbaik untuk membahagiakan ayah dan ibunya. Bagaimana dengan Anda ? Berapakah usia Anda saat ini ?
Apakah Anda masih memiliki kesempatan tersebut ? Atau kesempatan itu sudah hilang untuk selamanya.........? Mohon KEMURAHAN HATI Anda untuk menyebarkan kisah
ini kepada sanak keluarga Anda, famili, teman2, rekan2 kerja, rekan2 bisnis, atasan, bawahan, sebuah kelompok organisasi ataupun perusahaan, PELANGGAN, serta siapa
saja yang Anda temui.
Ayah, Ibu, Ketahuilah, Saya Juga Mencintaimu Dengan Segenap Jiwa Ragaku.............
"Seseorang tidak hanya berhak tetapi juga punya tugas untuk berbahagia dan sukses"
kisah si anjing kecil
Seekor anak anjing yang kecil mungil sedang berjalan-jalan di ladang pemiliknya. Ketika dia mendekati kandang kuda, dia mendengar binatang besar itu memanggil dirinya.
Kuda : “Hai anjing kecil, kamu pasti masih baru disini ya? Cepat atau lambat kamu akan mengetahui, bahwa sebenarnya pemilik ladang ini sangat mencintai saya lebih daripada binatang lainnya. Itu karena, saya bisa mengangkut banyak barang untuknya. Dan menurut saya, binatang sekecil kamu, tidak akan memiliki nilai sedikitpun baginya”. Kata si kuda dengan wajah sinis.
Lalu, anjing kecil itupun menundukkan kepalanya dan segera pergi dengan hati yang iba. Sesaat kemudian, dari kandang sebelah, ia mendengar suara seekor sapi.
Sapi : “Anjing kecil! Tahukah kamu, bahwa saya adalah binatang yang paling terhormat disini. Karena Istri pemilik ladang ini membuat mentega dan keju dari susu saya. Huh, kamu tentu tidak berguna bagi keluarga disini”, ucap si sapi.
Kesedihannya belum mereda, lalu anjing kecil itu pun mendengar teriakan seekor domba yang mengatakan sesuatu kepada si Sapi.
Domba : “Hai Sapi, kedudukanmu tidak lebih tinggi dari saya! Karena sayalah yang memberikan mantel bulu kepada pemilik ladang ini, maka dari itu saya juga telah memberikan mantel bulu sebagai penghangat ketika dingin terasa menusuk tulang kepada pemilik ladang ini. Tapi.., omonganmu tadi pada si anjing kecil itu ada benarnya juga. Karena dia memang sama sekali tidak ada manfaatnya disini!”.
Satu per satu, binatang lainpun ikut meledek anjing kecil itu. Sambil menceritakan betapa tingginya kedudukan mereka di ladang tersebut, ayam pun berkata bagaimana ia telah memberikan telur. Kucing pun bangga, karena ia telah memusnahkan tikus-tikus pengerat di ladang itu. Dan, semua binatang sepakat, bahwa si anjing kecil itu adalah makhluk yang benar-benar tidak berguna, karena setiap binatang sanggup memberikan kontribusi kepada pemilik ladang.
Terpukul oleh perkataan dari binatang-binatang lain, anjing kecil itupun segera pergi ke tempat sepi, dan mulai menangis menyesali nasibnya.
“Sedih rasanya, sudah yatim piatu, dianggap tak berguna, dan disingkirkan dari pergaulan”, kata si anjing kecil dengan nada sedih.
Ternyata, tidak jauh dari situ ada seekor anjing tua yang mendengar tangisannya. Dan kemudian anjing tua itupun menyimak keluh kesah si anjing kecil.
Anjing kecil berkata, “Anjing tua, saya tidak dapat memberikan pelayanan kepada keluarga disini. Sayalah hewan yang paling tidak berguna disini”.
Karena terharu, anjing tua itupun berkata, “Memang benar, bahwa kamu terlalu kecil untuk menarik pedati, dan kamu juga tidak akan bisa memberikan telur, susu, ataupun bulu. Tetapi, bodoh sekali rasanya jika kamu menangisi sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan. Kamu harus menggunakan kemampuan yang telah diberikan oleh Sang Pencipta untuk membawa kegembiraan”.
Malam itu, ketika pemilik ladang baru pulang dengan wajah yang terlihat lelah. Anjing kecil itupun berlari menghampirinya, menjilat kakinya, dan melompat ke pelukannya. Sambil menjatuhkan diri ke tanah, anjing kecil dan pemilik ladang itupun berguling-guling di rumput, disertai tawa riang mereka.
Akhirnya, pemilik ladang itupun memeluk si anjing kecil erat-erat sambil mengelus-elus kepalanya, dan berkata, “Meskipun saya pulang dalam keadaan letih, tapi rasanya semua jadi sirna karena kau menyambutku semesra ini wahai anjing kecil. Kamu sungguh yang paling berharga disini, diantara semua binatang-binatang yang ada di ladang ini. Walaupun kamu kecil, tapi kamu memberikan kasih sayang yang sangat besar”.
Jangan sedih ketika kita tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain jika anda memang tidak memiliki kemampuan untuk itu. Tetapi, apa yang dapat kita lakukan, kerjakanlah itu dengan sebaik-baiknya. Jangan merasa sombong ketika kita telah melakukan banyak hal kepada orang lain. Karena orang yang tinggi akan direndahkan, dan orang yang rendah hati, akan di tinggikan.
Ya, semua yang ada dihadapan dan baru saja berlalu sebenarnya adalah kehidupan yang sementara. Karena setelah mata anda terpejam selamanya, anda akan menemui kehidupan di alam lain, yang benar-benar abadi seperti yang telah dijanjikan olehNya. Jika anda pernah, atau bahkan seringkali merasa seperti cerita inspiratif di atas, cobalah untuk tegar, tetap tersenyum, dan terus berusaha untuk melakukan apa yang dapat anda lakukan......
Jangan sedih ketika kita tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain jika anda memang tidak memiliki kemampuan untuk itu. Tetapi, apa yang dapat kita lakukan, kerjakanlah itu dengan sebaik-baiknya. Jangan merasa sombong ketika kita telah melakukan banyak hal kepada orang lain. Karena orang yang tinggi akan direndahkan, dan orang yang rendah hati, akan di tinggikan.
Sifat Kepiting
Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting. Semoga Anda tidak memiliki sifat kepiting yang dengki.
Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan kepiting sawah. Kepiting itu ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat. Kepiting-kepiting itu dengan mudah ditangkap di malam hari, lalu dimasukkan ke dalam baskom/wadah, tanpa diikat.
Keesokkan harinya, kepiting-kepiting ini akan direbus dan lalu disantap untuk lauk selama beberapa hari. Yang paling menarik dari kebiasaan ini, kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom, sekuat tenaga mereka, dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat.
Namun seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun hasil buruannya selalu berusaha meloloskan diri.
Resepnya hanya satu, yaitu si pemburu tahu betul sifat si kepiting.
Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar.
Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya akan menariknya turun… dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar.
Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua dan matilah sekawanan kepiting yang dengki itu.
Begitu pula dalam kehidupan ini… tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu.
Yang seharusnya bergembira jika teman atau saudara kita mengalami kesuksesan kita malahan mencurigai, jangan-jangan kesuksesan itu diraih dengan jalan yang nggak bener.
Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yang mengandung unsur kompetisi, sifat iri, dengki, atau munafik akan semakin nyata dan kalau tidak segera kita sadari tanpa sadar kita sudah membunuh diri kita sendiri.
Kesuksesan akan datang kalau kita bisa menyadari bahwa di dalam bisnis atau persaingan yang penting bukan siapa yang menang, namun terlebih penting dari itu seberapa jauh kita bisa mengembangkan diri kita seutuhnya. Jika kita berkembang, kita mungkin bisa menang atau bisa juga kalah dalam suatu persaingan, namun yang pasti kita menang dalam kehidupan ini.
Pertanda seseorang adalah ‘kepiting’:
1. Selalu mengingat kesalahan pihak luar (bisa orang lain atau situasi) yang sudah lampau dan menjadikannya suatu prinsip/pedoman dalam bertindak
2. Banyak mengkritik tapi tidak ada perubahan
3. Hobi membicarakan kelemahan orang lain tapi tidak mengetahui kelemahan dirinya sendiri sehingga ia hanya sibuk menarik kepiting-kepiting yang akan keluar dari baskom dan melupakan usaha pelolosan dirinya sendiri. ..Seharusnya kepiting-kepiting itu tolong-menolong keluar dari baskom, namun yah… dibutuhkan jiwa yang besar untuk melakukannya…
Coba renungkan berapa waktu yang Anda pakai untuk memikirkan cara-cara menjadi pemenang. Dalam kehidupan sosial, bisnis, sekolah, atau agama. Dan gantilah waktu itu untuk memikirkan cara-cara pengembangan diri Anda menjadi pribadi yang sehat dan sukses.
Betapa pun banyaknya kucing berkelahi, selalu saja banyak anak kucing lahir. (Abraham Lincoln)
Monday, March 12, 2012
LIMA Ekor Monyet
Setelah membiasakan diri dengan keadaan lingkungan di dalam ruangan tersebut, mereka mulai mencoba meraih pisang-2 tersebut. Monyet A yang mula-2 mencoba mendaki tiang. Begitu monyet A berada di tengah tiang, sang profesor menyemprotkan air kepadanya, sehingga terpleset dan jatuh. Monyet A mencoba lagi, dan disemprot, jatuh lagi, demikian berkali-2 sampai akhirnya monyet A menyerah. Giliran berikutnya monyet B yang mencoba, mengalami kejadian serupa, dan akhirnya menyerah pula.
Berikutnya ke dalam ruangan dimasukkan monyet C. Yang menarik adalah, para profesor tidak akan lagi menyemprot para monyet jika mereka naik. Begitu si monyet C mulai menyentuh tiang, dia langsung ditarik oleh monyet A dan B. Mereka berusaha mencegah, agar monyet C tidak mengalami `kesialan’ seperti mereka. Karena dicegah terus dan diberi nasehat tentang bahayanya bila mencoba memanjat keatas, monyet C akhirnya takut juga dan tidak pernah memanjat lagi.
Berikutnya ke dalam ruangan dimasukkan monyet C. Yang menarik adalah, para profesor tidak akan lagi menyemprot para monyet jika mereka naik. Begitu si monyet C mulai menyentuh tiang, dia langsung ditarik oleh monyet A dan B. Mereka berusaha mencegah, agar monyet C tidak mengalami `kesialan’ seperti mereka. Karena dicegah terus dan diberi nasehat tentang bahayanya bila mencoba memanjat keatas, monyet C akhirnya takut juga dan tidak pernah memanjat lagi.
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh para profesor adalah mengeluarkan monyet A dan B, serta memasukkan monyet D dan E. Sama seperti monyet-2 sebelumnya, monyet D dan E juga tertarik dengan pisang diatas tiang dan mencoba memanjatnya. Monyet C secara spontan langsung mencegah keduanya agar tidak naik. “Hai, mengapa kami tidak boleh naik ?” protes keduanya”.
Ada teman-2 yang memberitahu saya, bahwa naik ke atas itu berbahaya. Saya juga tidak tahu, ada apa di atas, tapi lebih baik cari aman saja, jangan keatas deh” jelas monyet C.
Monyet D percaya dan tidak berani naik, tapi tidak demikian dengan monyet E yang memang bandel. “Saya ingin tahu, bahaya seperti apa sih, yang ada di atas … Dan kalau ada bahaya, masak iya saya tidak bisa menghindarinya ?” tegas monyet E. Walaupun sudah dicegah oleh monyet C dan D, monyet E nekad naik …
Dan karena memang sudah tidak disemprot lagi, monyet E bisa meraih pisang yang d iinginkannya…..
==================Manakah diantara karakter diatas yang menggambarkan tingkah laku anda saat ini ?
Karakter A dan B adalah orang yang pernah melakukan sesuatu, dan gagal. Karena itu mereka kapok, tidak akan mengulanginya lagi, dan berusaha mengajarkan ke orang lain tentang kegagalan tersebut. Mereka tidak ingin orang lain juga gagal seperti mereka. Karakter C dan D, adalah orang yang menerima petunjuk dari orang lain, hal-2 apa yang tidak boleh dilakukan, dan mereka mematuhinya tanpa berani mencobanya sendiri. Karakter E adalah type orang yang tidak mudah percaya dengan sesuatu, sebelum mereka mencobanya sendiri. Mereka juga berani menentang arus dan menanggung resiko asalkan bisa mencapai keinginan mereka.
Pisang dalam cerita diatas menggambarkan impian kita. Setiap orang dalam hidup ini mempunyai impian yang tinggi tentang masa depannya. Namun sayangnya, banyak sekali hal-hal yang terjadi di sekitar kita, yang menyebabkan impian kita terkubur. Orang-2 dengan karakter ABCD akan mengatakan kepada kita hal-2 seperti ini”,Sudahlah, jangan melakukan pekerjaan yang sia-2 seperti itu. Percuma. Saya dulu sudah pernah melakukannya berkali-2 dan gagal. Sebagai seorang teman yang baik, saya tidak mau kamu gagal seperti saya” atau mungkin kalimat “Kamu mau gagal kayak si X … lebih baik lakukan sesuatu yang pasti-pasti saja deh”. Bukankah hal-2 seperti itu yang sering kita dengar sehari-2 ?
Orang dengan karakter E akan selalu berpikir optimis dalam menjalankan sesuatu. “Kalaupun orang lain gagal melakukan sesuatu, belum tentu saya juga akan gagal” adalah kekuatan yang selalu memompa motivasinya.
Dan kegagalan orang lain dapat dipelajari dan dijadikan batu loncatan untuk melangkah lebih baik, bukannya dijadikan suatu ketakutan.
Nah, saya akan memberikan satu ilustrasi lagi. Saya akan membawa anda ke tahun 70-an. Apa yang akan anda lakukan, bila suatu hari ada seorang mahasiswa bercelana jeans, kacamata tebal, bertampang culun, bajunya lusuh, datang menemui anda dan berkata “Saya punya suatu produk yang bagus, tapi saya tidak punya modal. Mau gak pinjamin saya modal 100 dollar ? Kalau produk ini sukses, kita berdua bakal jadi orang paling kaya di dunia lho”.
Hampir semua akan menghina dan mentertawakan mahasiswa tsb, bahkan mungkin menganggapnya gila.
Berapa orang yang akan menjawab “Wow, bagus sekali, coba jelaskan apa rencana anda, agar kita bisa sama-2 kaya ?” Mungkin satu orang diantara sejuta, mungkin juga tidak ada.
Bagaimana kalau saya katakan bahwa mahasiswa tersebut adalah Bill Gates, yang kini sudah mencapai impiannya menjadi orang terkaya di dunia ?
Bukankah itu dulu yang dilakukan Bill Gates pada awal karirnya . Dikelilingi orang type ABCD, ditolak, dilecehkan, dan berbagai macam hinaan lainnya. Untungnya, Bill Gates termasuk orang dengan karakter E. Dan dengan pengorbanan dan kerja keras, dia berhasil meraih impiannya.
" Jangan biarkan orang lain membunuh impian anda. Maju terus, hadapi semua rintangan dan raih impian anda. "
Ada teman-2 yang memberitahu saya, bahwa naik ke atas itu berbahaya. Saya juga tidak tahu, ada apa di atas, tapi lebih baik cari aman saja, jangan keatas deh” jelas monyet C.
Monyet D percaya dan tidak berani naik, tapi tidak demikian dengan monyet E yang memang bandel. “Saya ingin tahu, bahaya seperti apa sih, yang ada di atas … Dan kalau ada bahaya, masak iya saya tidak bisa menghindarinya ?” tegas monyet E. Walaupun sudah dicegah oleh monyet C dan D, monyet E nekad naik …
Dan karena memang sudah tidak disemprot lagi, monyet E bisa meraih pisang yang d iinginkannya…..
==================Manakah diantara karakter diatas yang menggambarkan tingkah laku anda saat ini ?
Karakter A dan B adalah orang yang pernah melakukan sesuatu, dan gagal. Karena itu mereka kapok, tidak akan mengulanginya lagi, dan berusaha mengajarkan ke orang lain tentang kegagalan tersebut. Mereka tidak ingin orang lain juga gagal seperti mereka. Karakter C dan D, adalah orang yang menerima petunjuk dari orang lain, hal-2 apa yang tidak boleh dilakukan, dan mereka mematuhinya tanpa berani mencobanya sendiri. Karakter E adalah type orang yang tidak mudah percaya dengan sesuatu, sebelum mereka mencobanya sendiri. Mereka juga berani menentang arus dan menanggung resiko asalkan bisa mencapai keinginan mereka.
Pisang dalam cerita diatas menggambarkan impian kita. Setiap orang dalam hidup ini mempunyai impian yang tinggi tentang masa depannya. Namun sayangnya, banyak sekali hal-hal yang terjadi di sekitar kita, yang menyebabkan impian kita terkubur. Orang-2 dengan karakter ABCD akan mengatakan kepada kita hal-2 seperti ini”,Sudahlah, jangan melakukan pekerjaan yang sia-2 seperti itu. Percuma. Saya dulu sudah pernah melakukannya berkali-2 dan gagal. Sebagai seorang teman yang baik, saya tidak mau kamu gagal seperti saya” atau mungkin kalimat “Kamu mau gagal kayak si X … lebih baik lakukan sesuatu yang pasti-pasti saja deh”. Bukankah hal-2 seperti itu yang sering kita dengar sehari-2 ?
Orang dengan karakter E akan selalu berpikir optimis dalam menjalankan sesuatu. “Kalaupun orang lain gagal melakukan sesuatu, belum tentu saya juga akan gagal” adalah kekuatan yang selalu memompa motivasinya.
Dan kegagalan orang lain dapat dipelajari dan dijadikan batu loncatan untuk melangkah lebih baik, bukannya dijadikan suatu ketakutan.
Nah, saya akan memberikan satu ilustrasi lagi. Saya akan membawa anda ke tahun 70-an. Apa yang akan anda lakukan, bila suatu hari ada seorang mahasiswa bercelana jeans, kacamata tebal, bertampang culun, bajunya lusuh, datang menemui anda dan berkata “Saya punya suatu produk yang bagus, tapi saya tidak punya modal. Mau gak pinjamin saya modal 100 dollar ? Kalau produk ini sukses, kita berdua bakal jadi orang paling kaya di dunia lho”.
Hampir semua akan menghina dan mentertawakan mahasiswa tsb, bahkan mungkin menganggapnya gila.
Berapa orang yang akan menjawab “Wow, bagus sekali, coba jelaskan apa rencana anda, agar kita bisa sama-2 kaya ?” Mungkin satu orang diantara sejuta, mungkin juga tidak ada.
Bagaimana kalau saya katakan bahwa mahasiswa tersebut adalah Bill Gates, yang kini sudah mencapai impiannya menjadi orang terkaya di dunia ?
Bukankah itu dulu yang dilakukan Bill Gates pada awal karirnya . Dikelilingi orang type ABCD, ditolak, dilecehkan, dan berbagai macam hinaan lainnya. Untungnya, Bill Gates termasuk orang dengan karakter E. Dan dengan pengorbanan dan kerja keras, dia berhasil meraih impiannya.
" Jangan biarkan orang lain membunuh impian anda. Maju terus, hadapi semua rintangan dan raih impian anda. "
Keseimbangan Hidup
Dikisahkan, suatu hari ada seorang anak muda yang tengah menanjak karirnya tapi merasa hidupnya tidak bahagia. Istrinya sering mengomel karena merasa keluarga tidak lagi mendapat waktu dan perhatian yang cukup dari si suami. Orang tua dan keluarga besar, bahkan menganggapnya sombong dan tidak lagi peduli kepada keluarga besar. Tuntutan pekerjaan membuatnya kehilangan waktu untuk keluarga, teman-teman lama, bahkan saat merenung bagi dirinya sendiri.
Hingga suatu hari, karena ada masalah, si pemuda harus mendatangi salah seorang petinggi perusahaan di rumahnya. Setibanya di sana, dia sempat terpukau saat melewati taman yang tertata rapi dan begitu indah.
"Hai anak muda. Tunggulah di dalam. Masih ada beberapa hal yang harus Bapak selesaikan," seru tuan rumah. Bukannya masuk, si pemuda menghampiri dan bertanya, "Maaf, Pak. Bagaimana Bapak bisa merawat taman yang begitu indah sambil tetap bekerja dan bisa membuat keputusan-keputusan hebat di perusahaan kita?"
Tanpa mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang sedang dikerjakan, si bapak menjawab ramah, "Anak muda, mau lihat keindahan yang lain? Kamu boleh kelilingi rumah ini. Tetapi, sambil berkeliling, bawalah mangkok susu ini. Jangan tumpah ya. Setelah itu kembalilah kemari".
Dengan sedikit heran, namun senang hati, diikutinya perintah itu. Tak lama kemudian, dia kembali dengan lega karena mangkok susu tidak tumpah sedikit pun. Si bapak bertanya, "Anak muda. Kamu sudah lihat koleksi batu-batuanku? Atau bertemu dengan burung kesayanganku?"
Sambil tersipu malu, si pemuda menjawab, "Maaf Pak, saya belum melihat apa pun karena konsentrasi saya pada mangkok susu ini. Baiklah, saya akan pergi melihatnya."
Saat kembali lagi dari mengelilingi rumah, dengan nada gembira dan kagum dia berkata, "Rumah Bapak sungguh indah sekali, asri, dan nyaman." tanpa diminta, dia menceritakan apa saja yang telah dilihatnya. Si Bapak mendengar sambil tersenyum puas sambil mata tuanya melirik susu di dalam mangkok yang hampir habis.
Menyadari lirikan si bapak ke arah mangkoknya, si pemuda berkata, "Maaf Pak, keasyikan menikmati indahnya rumah Bapak, susunya tumpah semua".
Menyadari lirikan si bapak ke arah mangkoknya, si pemuda berkata, "Maaf Pak, keasyikan menikmati indahnya rumah Bapak, susunya tumpah semua".
"Hahaha! Anak muda. Apa yang kita pelajari hari ini? Jika susu di mangkok itu utuh, maka rumahku yang indah tidak tampak olehmu. Jika rumahku terlihat indah di matamu, maka susunya tumpah semua. Sama seperti itulah kehidupan, harus seimbang. Seimbang menjaga agar susu tidak tumpah sekaligus rumah ini juga indah di matamu. Seimbang membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Semua kembali ke kita, bagaimana membagi dan memanfaatkannya. Jika kita mampu menyeimbangkan dengan bijak, maka pasti kehidupan kita akan harmonis".
Seketika itu si pemuda tersenyum gembira, "Terima kasih, Pak. Tidak diduga saya telah menemukan jawaban kegelisahan saya selama ini. Sekarang saya tahu, kenapa orang-orang menjuluki Bapak sebagai orang yang bijak dan baik hati".
==============================================
Dapat membuat kehidupan seimbang tentu akan mendatangkan keharmonisan dan kebahagiaan. Namun bisa membuat kehidupan menjadi seimbang, itulah yang tidak mudah.
Saya kira, kita membutuhkan proses pematangan pikiran dan mental. Butuh pengorbanan, perjuangan, dan pembelajaran terus menerus. Dan yang pasti, untuk menjaga supaya tetap bisa hidup seimbang dan harmonis, ini bukan urusan 1 atau 2 bulan, bukan masalah 5 tahun atau 10 tahun, tetapi kita butuh selama hidup. Selamat berjuang!
Sumber : andriewongso
Sumber : andriewongso
Saturday, March 10, 2012
Mengapa Kita Membaca Al Quran Meskipun Tidak Mengerti Satupun Artinya?
Seorang muslim tua Amerika tinggal di sebuah perkebunan/area di sebelah timur Pegunungan Kentucky bersama cucu laki-lakinya. Setiap pagi Sang kakek bangun pagi dan duduk dekat perapian membaca Al-qur’an. Sang cucu ingin menjadi seperti kakeknya dan memcoba menirunya seperti yang disaksikannya setiap hari.
Suatu hari ia bertanya pada kakeknya : “ Kakek, aku coba membaca Al-Qur’an sepertimu tapi aku tak bisa memahaminya, dan walaupun ada sedikit yang aku pahami segera aku lupa begitu aku selesai membaca dan menutupnya. Jadi apa gunanya membaca Al-quran jika tak memahami artinya ?
Sang kakek dengan tenang sambil meletakkan batu-batu di perapian, memjawab pertanyaan sang cucu : “Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan bawa ke sungai, dan bawakan aku kembali dengan sekeranjang air.”
Anak itu mengerjakan seperti yang diperintahkan kakeknya, tetapi semua air yang dibawa habis sebelum dia sampai di rumah. Kakeknya tertawa dan berkata, “Kamu harus berusaha lebih cepat lain kali “.
Kakek itu meminta cucunya untuk kembali ke sungai bersama keranjangnya untuk mencoba lagi. Kali ini anak itu berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi keranjangnya kosong sebelum sampai di rumah.
Dengan terengah-engah dia mengatakan
kepada kakeknya, tidak mungkin membawa sekeranjang air dan dia pergi untuk mencari sebuah ember untuk mengganti keranjangnya.
Kakeknya mengatakan : ”Aku tidak ingin seember air, aku ingin sekeranjang air. Kamu harus mencoba lagi lebih keras. ” dan dia pergi ke luar untuk menyaksikan cucunya mencoba lagi. Pada saat itu, anak itu tahu bahwa hal ini tidak mungkin, tapi dia ingin menunjukkan kepada kakeknya bahwa meskipun dia berlari secepat mungkin, air tetap akan habis sebelum sampai di rumah. Anak itu kembali mengambil / mencelupkan keranjangnya ke sungai dan kemudian berusaha berlari secepat mungkin, tapi ketika sampai di depan kakeknya, keranjang itu kosong lagi. Dengan terengah-engah, ia berkata: ”Kakek, ini tidak ada gunanya. Sia-sia saja”.
Sang kakek menjawab : ”Nak, mengapa kamu berpikir ini tak ada gunanya?. Coba lihat dan perhatikan baik-baik keranjang itu .”
Anak itu memperhatikan keranjangnya dan baru ia menyadari bahwa keranjangnya nampak sangat berbeda. Keranjang itu telah berubah dari sebuah keranjang batu yang kotor, dan sekarang menjadi sebuah keranjang yang bersih, luar dan dalam. ” Cucuku, apa yang terjadi ketika kamu membaca Qur’an ? Boleh jadi kamu tidak mengerti ataupun tak memahami sama sekali, tapi ketika kamu membacanya, tanpa kamu menyadari kamu akan berubah, luar dan dalam.
Suatu hari ia bertanya pada kakeknya : “ Kakek, aku coba membaca Al-Qur’an sepertimu tapi aku tak bisa memahaminya, dan walaupun ada sedikit yang aku pahami segera aku lupa begitu aku selesai membaca dan menutupnya. Jadi apa gunanya membaca Al-quran jika tak memahami artinya ?
Sang kakek dengan tenang sambil meletakkan batu-batu di perapian, memjawab pertanyaan sang cucu : “Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan bawa ke sungai, dan bawakan aku kembali dengan sekeranjang air.”
Anak itu mengerjakan seperti yang diperintahkan kakeknya, tetapi semua air yang dibawa habis sebelum dia sampai di rumah. Kakeknya tertawa dan berkata, “Kamu harus berusaha lebih cepat lain kali “.
Kakek itu meminta cucunya untuk kembali ke sungai bersama keranjangnya untuk mencoba lagi. Kali ini anak itu berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi keranjangnya kosong sebelum sampai di rumah.
Dengan terengah-engah dia mengatakan
Kakeknya mengatakan : ”Aku tidak ingin seember air, aku ingin sekeranjang air. Kamu harus mencoba lagi lebih keras. ” dan dia pergi ke luar untuk menyaksikan cucunya mencoba lagi. Pada saat itu, anak itu tahu bahwa hal ini tidak mungkin, tapi dia ingin menunjukkan kepada kakeknya bahwa meskipun dia berlari secepat mungkin, air tetap akan habis sebelum sampai di rumah. Anak itu kembali mengambil / mencelupkan keranjangnya ke sungai dan kemudian berusaha berlari secepat mungkin, tapi ketika sampai di depan kakeknya, keranjang itu kosong lagi. Dengan terengah-engah, ia berkata: ”Kakek, ini tidak ada gunanya. Sia-sia saja”.
Sang kakek menjawab : ”Nak, mengapa kamu berpikir ini tak ada gunanya?. Coba lihat dan perhatikan baik-baik keranjang itu .”
Anak itu memperhatikan keranjangnya dan baru ia menyadari bahwa keranjangnya nampak sangat berbeda. Keranjang itu telah berubah dari sebuah keranjang batu yang kotor, dan sekarang menjadi sebuah keranjang yang bersih, luar dan dalam. ” Cucuku, apa yang terjadi ketika kamu membaca Qur’an ? Boleh jadi kamu tidak mengerti ataupun tak memahami sama sekali, tapi ketika kamu membacanya, tanpa kamu menyadari kamu akan berubah, luar dan dalam.
Subscribe to:
Posts (Atom)